JAKARTA--MICOM: Cerita kekuasaan telah membungkam pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl beredar di Twitter. "Segudang" kegiatan non teknis persiapan mental dan skill skuad Firman Utina membuat Riedl "murka."

Cerita dibalik kegagalan Timnas Indonesia untuk menjuarai liga AFF Suzuki 2010 ini dikicaukan @hedi di akun Twitter-nya. Berikut kompilasi kicauan Hedi penggemar berat sepak bola yang diunggah Selasa (28/12) lalu.

Jadi gini: ruang ganti timnas mulai kemasukan "alien" setelah menang besar di 2 laga pertama AFF 2010. Kenapa saya sebut "alien", karena mereka masuk ke ruang ganti tanpa izin dari pelatih Riedl walaupun mereka orang-orang PSSI. Yang masuk ruang ganti mulai dari ketua, sekjen, anggota exco, menteri, asmen dan 'kroco-kroco' gak penting

Kelihatannya lumrah ya, pejabat masuk ruang ganti tim. Tahukah anda bahwa ruangan itu adalah kuasa mutlak pelatih

Riedl sudah mulai panas jelang lawan Thailand, wewenangnya dilompati terus. Tapi emosinya masih terjaga, walau fokus redup.

Jelang semifinal, "alien" yang muncul mulai banyak. Sejumlah politikus hadir, bahkan banyak pesan-pesan. Riedl mulai terpojok.

Ledakan emosi Riedl muncul ketika tim dibawa ke rumah Ical (Aburizal Bakrie red) dan istiqosah. Ribut mulut dengan manajer tim terjadi. Sangat panas.

Di saat disharmonisasi pelatih dan manajer terjadi, saat bersamaan skuad dipressing pengurus PSSI. Rata-rata cuma ngomong soal strategi sih.

Agenda ke rumah Ical dan istiqosah sebenernya agenda sempalan. Ini merusak agenda Riedl untuk karantina pemain, bahkan sarapan pagi di rumah Ical itu merusak agenda latihan fisik pagi yang disusun Riedl dan asisten.

Menurut beberapa kawan "di dalam", Riedl konon sempet frustrasi dengan banyaknya intervensi pejabat. Riedl juga kesal karena permintaan agar tim dijauhkan dari media massa tidak digubris manajemen tim.

Puncak intervensi terjadi saat tim akan berangkat ke Kuala Lumpur, daftar penumpang pesawat jadi "gemuk" dan pesawat yang akan dipakai tim juga dadakan karena sebelumnya ga ada agenda pake pesawat Ical!

Daftar penumpang pesawat dadakan itu termasuk pers, serta tv kita yang satu itu. Belum pernah ada tim manapun jalan bareng dengan pers.

Perseteruan Riedl dengan manajemen tim sudah terjadi sejak pencoretan Boaz. Manajemen minta agar keputusan dianulir, tapi Riedl cuek.

Di kamar ganti stadion Bukit Jalil terjadi kecangungan, Riedl yang harusnya rapat strategi justru kemasukan banyak "alien."

"Alien" kamar ganti Bukit Jalil adalah orang-orang exco PSSI, yang minta pemain untuk main biasa, padahal strategi Riedl adalah bertahan.

Pendeknya, agenda Riedl buat tim banyak dilangkahi manajer/sekjen. Karantina yang gagal, pers yang merangsek terus.

Jadi mulai sekarang, jangan percaya apa yang dibilang orang-orang PSSI. Jauh dari fakta. Bohong besar.

Eh soal "alien" itu udah biasa di PSSI, bukan barang baru. Apalagi di liga... cincai semua.

Eh, tapi soal Indonesia kalah dari Malaysia sih ga cuma karena intervensi lho, teknis main pun kita sub standard kok.

Kenapa Nurdin Halid lestari di kursi ketua? Karena dia mendukung APBD buat bola, balasannya kepala daerah dukung dia. Pinter! (X-12)


You can leave a response, or trackback from your own site.

Dokumentasi Ghurabba