Teroris di hukum berat, Koruptor Di Hukum Ringan

Jakarta - Para terdakwa teroris selalu diganjar hukuman berat, rata-rata di atas 10 tahun penjara. Sementara terdakwa koruptor, hampir tak ada yang dihukum lebih dari 10 tahun.

"Perbandingannya, kalau teroris atau makar itu biasanya vonisnya ekstrim. Sedangkan kalau korupsi atau penegakan HAM itu rendah-rendah," ujar Koordinator Kontras Haris Azhar kepada detikcom, Kamis (16/6/2011) malam.

Azhar menduga ada permainan politis di kasus-kasus korupsi dan pelanggaran HAM. Ada upaya saling melindungi dan mengunci karena pelakunya adalah politisi dan pejabat negara. Hal ini berbeda dengan kasus terorisme yang dilakukan bukan oleh aparat negara atau pun politisi.

"Apalagi sekarang isu pemberantasan teroris sedang menjadi tren global. Karena itu hukumannya berat-berat," terang Azhar.

Azhar menyayangkan hal ini. Menurutnya hukuman berat bagi teroris akan membuat orang-orang yang tidak puas melakukan perlawanan. Di sisi sebaliknya, hukuman ringan bagi koruptor, tidak akan membuat orang-orang jera melakukan korupsi.

Dia menambahkan sistem penegakan hukum yang tidak profesional hanya akan menimbulkan pelanggaran hukum secara terus menerus. Hal ini tentunya harus dihindari.

"Lembaga peradilan, lembaga penyidik, pengadilan, penuntut harus bersikap independen dan profesional. Pemimpin lembaga peradilan, polisi, jaksa agung, dan ketua MA itu harus memastikan satu domain kasus dihukum secara sama, perlakuannya sama, jangan ada diskrimasi," tutupnya.





Read more...

Kontak AS-Taliban Dikabarkan Terjalin untuk Akhiri Konflik

Hidayatullah.com--Amerika Serikat telah menjalin kontak dengan pemimpin Taliban yang sulit dijumpai Mullah Omar, untuk menegosiasikan mengakhiri konflik di Afghanistan. Seorang mantan jurubicara Taliban Afghanistan telah memainkan peran penting dalam menghubungkan AS-Taliban, sebuah sumber mengatakan kepada The Tribune Express.

Abdul Haqiq, yang beroperasi dengan nama Dr Mohammed Hanif, mantan jurubicara Taliban di Afghanistan, disebutkan membantu Washington menjangkau Mullah Omar. Demikian laporan surat kabar tersebut pada hari Selasa (14/6).

Dr Hanif ditangkap oleh AS dan agen intelijen Afghanistan dari sebuah lokasi rahasia di Afghanistan pada bulan Juni 2007. Dia adalah salah satu juru bicara penting Taliban Afghanistan bersama dengan Yousuf Ahmadi, yang ditunjuk pada posisi itu setelah kepala juru bicara Abdul Latif Hakimi ditangkap pada bulan Oktober 2005 di Pakistan.

Sejauh ini, beberapa klaim telah dibuat oleh AS tentang perundingan dengan Taliban, tapi Islamabad dan Kabul tidak terlibat atas spekulasi pembicaraan tersebut.

Menurut laporan, Amerika Serikat telah menawarkan Taliban kontrol atas Afghanistan selatan, dengan meninggalkan utara yang kekuatan politiknya di bawah pengaruh Amerika. Namun, hal ini ditolak oleh Taliban.

"Usulan tersebut tidak mungkin bisa diterima Taliban karena dapat menyebabkan disintegrasi Afghanistan," kata mantan Kepala Inter-Services Intelligence (ISI) Jenderal Hamid Gul.

Namun, seorang diplomat Pakistan di Kabul tetap optimis tentang perundingan. "Taliban sadar bahwa akan sulit untuk mengalahkan pasukan asing di Afghanistan, atau menguasai seluruh negeri," katanya. "Demikian pula, AS juga menyadari bahwa pihaknya tidak dapat mengalahkan Taliban sampai beberapa tahun mendatang."

Di sisi lain, seorang pejabat senior di Kementerian Luar Negeri tidak begitu yakin dengan keberhasilan perundingan AS-Taliban. "Pembicaraan tersebut kemungkinan kuat gagal, karena Washington berniat mencapai tujuannya tanpa melibatkan [Presiden Afghanistan Hamid] Karzai. Jika semua Taliban-Afghanistan setuju untuk pembicaraan rekonsiliasi, kontak mereka hanya kepada para pemimpin Afghanistan tanpa kekuatan asing," kata pejabat itu.

Para diplomat Asia Tengah di Islamabad juga telah menyatakan keraguan mereka tentang kepraktisan pembicaraan AS-Taliban.

"Di satu sisi, AS sedang membangun enam pangkalan militer permanen di Afghanistan, dan di sisi lain berbicara tentang penarikan pasukan dari negara itu," kata seorang duta besar dari negara Asia Tengah yang mengutip ucapan seorang pejabat Kementerian Luar Negeri.

Diplomat Iran dan Rusia di Islamabad juga ragu tentang penarikan sesungguhnya dan bermakna atas pasukan asing pimpinan AS dari Afghanistan.

Sementara itu, Kepala Dewan Perdamaian Afghanistan Profesor Burhanuddin Rabbani mengatakan kepada DPR Afghanistan awal bulan ini bahwa dewan itu telah melakukan kontak dengan Taliban-Afghanistan. Dia lebih jauh mengatakan pada DPR Afghanistan, Taliban tidak bersedia untuk mempercayai proses rekonsiliasi yang dilakukan pemerintahan Afghanistan. "Petinggi Taliban ragu atas inisiatif Kabul," katanya.

Dewan selama lima tahun terakhir juga menghubungi pemimpin oposisi bersenjata lainnya, seperti Gulbuddin Hekmatyar serta kelompok Haqqani, kata Rabbani.

Dewan tersebut sebelumnya mengatakan telah melakukan kontak langsung dan tidak langsung dengan pimpinan Taliban Afghanistan, namun Taliban tampaknya masih akan berkeras pada tuntutan mereka untuk penarikan pasukan Amerika dan NATO dari Afghanistan sebagai prasyarat bagi pembicaraan dengan Kabul.

Mantan Duta Besar Pakistan di Afghanistan Rustum Shah Mohmand juga ragu dengan keberhasilan Kabul atas upaya rekonsiliasi tersebut.
Mohmand mengatakan kepada The Tribune Express bahwa mereka yang sedang menikmati kekuasaan di Afghanistan tidak tertarik dalam usaha (rekonsiliasi) tersebut.

"Secara riil, orang-orang istimewa (di pemerintahan) tersebut menentang penarikan pasukan asing dari Afghanistan karena mereka sangat sadar bahwa mereka juga akan harus berkemas segera setelah pasukan asing ditarik," kata dia.*

Keterangan foto: Walau sempat dikabarkan telah tewas, pembicaraan AS-Taliban tetap dengan keterlibatan pemimpin Taliban Mullah Omar.

Read more...

Polri Siapkan 1600 Personil, JAT Minta Tidak Overacting

Hidayatullah.com—Menjelang sidang pembacaan vonis terhadad Ustad Abubakar Baasyir (ABB) dalam perkara pelatihan militer di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (16/06/2011), Polri menyiapkan 1600 personil untuk pengamanan.

"Kami sudah siapkan pengamanan, jumlahnya 1600 personil," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Sutarman di Bandara Halim Perdanakusuma, kemarin (13/06/2011). Jumlah personil itu, akan disebar di beberapa titik di sekitar PN Jaksel yang berada di Jalan Ampera Raya.

"Di ring 1, 2, dan 3. Juga mulai dari ujung jalan (Jalan Ampera Raya, Red)," katanya. Polri, lanjut Sutarman, sudah mengantisipasi semua kemungkinan yang bisa terjadi. Termasuk adanya ancaman bom.

Sementarab itu, dalam surat resminya yang dikirim ke redaksi hidayatullah.com, Direktur Media Center JAT Sonhadi mengatakan, menjelang vonis pada ustad Abu, banyak penggalangan opini secara sistematis yang disebutnya sebuah trial by pers untuk mempengaruhi persidangan.

“Padahal seharusnya “pengadilan rekayasa” berdasarkan Undang Undang maupun fakta persidangan tidak cukup bukti yang menyakinkan untuk mendakwa dan menvonis ustadz Abubakar Ba’asyir, kecuali dipaksakan beliau harus dihukum sesuai pesanan,” tulisnya.

Lebih jauh ia meminta dukungan media agar bisa menyampaikan berita dengan jujur, independent dan berimbang serta tidak menjadikan dirinya bagian dari upaya penyesatan opini dan kebohongan publik .

“Kami siap bekerja sama dengan rekan media untuk memberikan informasi maupun konfirmasi setiap pemberitaan mengenai Ustadz Abu dan Jamaah Anshorut Tauhid (JAT), demi terciptanya informasi yang cerdas dan berkualitas pada masyarakat, “ tambahnya.

Sonhadi mengatakan, saat putusan dibacakan majelis hakim, akan ada ratusan pendukung JAT. Dia memperkirakan, akan ada sekitar 500 orang yang memadati PN Jakarta Selatan. Mereka akan memberi dukungan moril terhadap Ba'asyir.

Meski demikian, ia tetap meminta Polri tidak berlebihan. Sonhadi menuding polisi terlalu overacting. Apalagi dengan menempatkan sejumlah penembak jitu dan menjalankan protap nomor satu. Padahal, kata dia, protap nomor satu hanya dijalankan untuk huru hara dan demonstrasi.

Seba menurutnya, massa JAT hanya datang untuk memberi dukungan moril kepada Ba'asyir. Mereka akan meminimalisir orasi dan fokus berdoa.

"Karena kami sudah yakin ini adalah persidangan rekayasa," katanya.*

Read more...

Partai Salafy Mesir Tolak Negara Agama

Hidayatullah.com--Hizb An Nur, partai yang didirikan oleh beberapa tokoh muda “Dakwah Salafiyah” mengumumkan programnya lebih awal dibanding partai serupa di Mesir, demikian lansiran onislam.net.

Adil Abdul Ghaffar, selaku wakil dari para pendiri partai menyebutkan bahwa partainya berpegang kepada asas syariat Islam, dan menjamin kebabasan agama para penganut Qibthi (Kristen Koptik), dan memberikan hak kepada mereka untuk berhukum dengang agama mereka. Ia juga menyeru untuk membangun negara modern, dan menolak model negara agama.

Dr. Imad Jad, pakar politik Mesir menanggapi, sesuai dengan apa yang dilansir alarabiya.net (1/6), ”Yang dimaksud Salafiyun dengan hal ini adalah mendirikan negara sipil yang merujuk kepada agama, hingga seluruh undang-undangnya sesuai dengan syari’at Islam. Hal ini tidak berbeda dengan apa yang dikerjakan Al Ikhwan Al Muslimun sebelumnya.”

Penulis Muslim Mesir, Jamal Sulthan menilai bahwa apa yang terjadi pada Salafy Mesir adalah perkembangan dalam pemikiran perpolitikan. Dan ia menilai bahwa kelompok ini bakal meberikan kejutan,”Kelompok Salafy bisa memberikan kejutan-kejutan bagi masyarakat di masa depan dalam hal berkoalisi dengan sebagian kekuatan politik yang bukan dari Islam untuk melawan kedzaliman dan menjaga kebebasan.”

Program partai ini telah dibukukan setebal 43 halaman, yang di dalamnya ada beberapa program yang menyangkut ekonomi, politik, keamanan, pendidikan dan lainnya.*

Read more...

Syariat Islam di Aceh dan Kredibilitas Amnesty

Oleh: Wahyu Ichsan

BARU-BARU ini, Amnesty International (AI) meminta Pemerintah Pusat mencabut hukuman cambuk yang diberlakukan di Nanggroe Aceh Darussalam. Permintaan itu didasari oleh peningkatan penggunaan hukum cambuk di Serambi Mekkah tersebut.
Sam Zarifi, Direktur Asia Pasifik Amnesty International, melalui siaran pers yang diterima pada Ahad, 22 Mei 2011, mengatakan “Tampaknya pihak berwenang Aceh semakin meningkatkan penggunaan hukum cambuk yang melanggar hukum internasional”.

Sam juga menuturkan, korban cambuk mengalami rasa sakit, takut, malu, dan bisa membuat cedera jangka panjang atau permanen. "Pemerintah Indonesia harus menghentikan ini, yang termasuk perilaku kejam, tidak manusiawi, merendahkan, dan sering termasuk dalam penyiksaan,” ujarnya. (Serambinews.com)

Amnesty juga menilai, hukuman cambuk melanggar Konvensi PBB Melawan Penyiksaan, yang telah diratifikasi Indonesia sejak 1998. Komite Melawan Penyiksaan juga telah mengajukan kekhawatiran soal tak dijaminnya hak-hak dasar orang-orang yang ditahan berdasarkan qanun (hukum syariah) Aceh. Termasuk hak atas bantuan hukum, dan mereka sering mengalami praduga bersalah.

Pada akhir tahun 2010 Human Rights Watch (HRW) pun pernah melakukan hal yang sama terhadap penerapan Syariat Islam di Aceh. Dalam laporannya yang berjudul “Menegakkan Moralitas: Pelanggaran dan Penerapan Syariah di Aceh Indonesia,” menyebut, dua aturan Perda Syariah mengenai larangan khalwat serta aturan mengenai busana Muslim, pada pelaksanaanya telah melanggar HAM dan konstitusi Indonesia.

Dalam konferensi pers pada Rabu (1/12/2010) HRW memuat berbagai pengalaman masyarakat Aceh yang pernah dituduh melakukan pelanggaran atas Perda Syariah. (Serambinews.com)

Dalam rekomendasinya Human Rights Watch mendesak pemerintah lokal di Aceh dan pemerintah pusat Indonesia agar mencabut kedua aturan tersebut. Sejak masih dalam draft, perda yang sering disebut terinspirasi oleh syariah itu telah mendapat kecaman dari para aktivis liberal dan sekuler dengan mengusung ide hak asasi manusia (HAM). Aturan ini dianggap terlalu multitafsir dan berpotensi melanggar hak asasi, terutama terhadap perempuan.

Apa yang dilakukan Amnesty International dan Human Right Watch sesungguhnya adalah “serangan terhadap ajaran Islam”. Kewajiban hukum cambuk, memakai busana muslimah dan larangan berkholwat dikenal merupakan bagian syariat Islam.

Maksud dari serangan ini adalah untuk memberikan gambar buruk dari syariah Islam.

Serangan sistematis ini sejalan dengan rekomendasi yang dikeluarkan The Rand Corporation tentang beberapa ide yang harus terus-menerus diangkat untuk menjelekkan citra Islam. Antara lain perihal pelanggaran demokrasi dan HAM dalam praktik poligami, sanksi kriminal, keadilan Islam, isu minoritas, pakaian wanita, dan kebolehan suami untuk memukul istri. (lihat Civil Democratic Islam, Partners, Resources, and Strategies, The Rand Corporation, halaman 1-24).

Mungkin terdapat kelemahan dari perda tersebut dalam praktiknya. Namun yang harus diperbaiki seharusnya adalah praktiknya, bukan menyerang syariah Islamnya. Apalagi kelemahan penerapan syariah Islam di Aceh justru karena belum diterapkan seluruhnya dalam segala aspek. Solusinya, seharusnya adalah penerapan seluruh syariah Islam secara total dalam segala aspek dan bukan hanya di Aceh tapi di seluruh Indonesia. Bukan malah dicabut. Penerapan syariah Islam juga harus diterapkan secara adil dan konsisten pada setiap warga negara atas prinsip persamaan di depan hukum.

Kalau AI dan HRW benar-benar jujur, di Indonesia penyimpangan dari penegakan hukum sangatlah sering terjadi. Seperti penyiksaan di tahanan, penangkapan yang direkayasa, makelar kasus, suap-menyuap sampai penembakan hingga mati tanpa ada peringatan sebelumnya. Praktik penyimpangan seperti itu justru terjadi dalam penerapan hukum-hukum sekuler, bukan syariah Islam. Kenapa AI dan HRW tidak mengusulkan agar hukum sekuler di Indonesia dicabut? Termasuk sangat mengherankan, AI dan HRW tidak kritis terhadap tindakan Densus 88 yang banyak dipersoalkan dalam global war on terrorist (GWOT). Perang yang sesungguhnya merupakan ala Amerika dan untuk kepentingan Amerika .

HAM dan Islam


Serangan AI dan HRW terhadap syariah Islam, semakin menunjukkan bahwa ide HAM adalah ide berbahaya bagi umat Islam. Ide yang didasarkan pada liberalism (kebebasan) ini berbahaya dalam beberapa aspek. Kebebasan beragama (freedom of religion), bukanlah semata-mata ketidakbolehan memaksa seseorang untuk memeluk agama tertentu. Tapi kebebasan untuk murtad dari Islam, bahkan untuk tidak beragama sama sekali.

Atas dasar kebebasan juga melegalkan keyakinan dan praktik yang menyimpang dalam Islam. Dengan alasan HAM, Ahmadiyah yang sesat karena menyakini Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi baru setelah Rosulullah Muhammad saw atau Lia Eden yang mengaku Jibril dibela habis-habisan.Dengan alasan yang sama sholat dengan dua bahasa dan tidak menghadap kiblat, dibela oleh aktifis liberal. Semua ini jelas untuk menghancurkan aqidah umat Islam.

Dalam bidang sosial dengan alasan kebebasan bertingkah laku sebagai ekpresi kebebasan individu, HAM melegalkan praktik yang menyimpang dari Islam seperti seks bebas, homoseksual, lesbian, dan pornografi. Akibatnya, kemaksiatan pun meluas di tengah masyarakat. Data Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada 2010 menunjukkan sebanyak 51 persen remaja di Jabodetabek tidak perawan lagi karena telah melakukan hubungan seks pranikah. Hal serupa juga terjadi di kota besar lainnya. Di Surabaya tercatat 54 persen, Bandung 47 persen, dan 52 persen di Medan sudah tidak perawan. Bersamaan dengan itu jumlah pengidap penyakit HIV/AIDS pun meningkat.

Sementara dalam bidang politik ide HAM juga digunakan sebagai political hammer (palu politik) untuk menyerang perjuangan penegakan syariah Islam yang merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Tidak hanya itu HAM juga mengancam stabilitas dan kesatuan politik negeri-negeri Islam termasuk Indonesia. Lepasnya Timor Timur tidak bisa dilepaskan dari propaganda hak menentukan nasib sendiri (the right of self determination). Ancaman disintegrasi dengan alasan yang sama juga bisa terjadi di Papua dan Aceh. Sudan saat ini terancam disintegrasi yang akan mengadakan referendum menentukan nasib sendiri di Sudan Selatan awal 2011.

Dalam bidang ekonomi, liberalisasi ekonomi telah menjadi jalan perampokan terhadap kekayaan negeri-negeri Islam atas nama kebebasan pemilikan. Tambang minyak, emas, perak, batu bara yang sebenarnya merupakan milik rakyat, dirampok atas nama kebebasan investasi dan perdagangan bebas.

Secara global, kredibilitas AI dan HRW pun patut dipertanyakan ketika tidak sungguh-sungguh mengecam dan mencegah praktis pelanggaran kemanusiaan yang dilakukan AS dan Negara-negara Barat lainnya di Afgahnistan, Irak, dan Pakistan.

Kebrutalan ini telah banyak terekspose dalam ribuan dokumen rahasia Wikileaks. AI dan HRW juga cendrung tidak banyak berbuat ketika Negara Zionis Israel menyerang jalur Gaza dalam membunuh sekitar 1500 rakyat Palestina hanya dalam waktu lebih kurang 2 minggu. Meskipun terus melakukan kejahatan kemanusian sistematis, negara Zionis Yahudi ini nyaris tidak tersentuh.*

Penulis adalah Ketua Umum Ikatan Mahasiswa dan Pemuda Aceh – Jakarta, Saat ini Mahasiswa Pascasarjana di The Islamic College – Universitas Paramadina

Red: Cholis Akbar



Read more...

Jenazah Sigit Akan Disambut Ribuan Laskar

Penembakan Densus 88 terhadap Sigit Qurdowi dan Hendro Yunianto justru memicu simpati yang luas. Hari ini, ribuan laskar dan aktivis remaja masjid akan ikut mengantarkan jasad Sigit ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Salah satu organisasi Islam yang mengerahkan anggotanya adalah Jamaah Ansharut Tauhid (JAT). "Insya Allah dari kita ada 500 orang," kata juru bicara JAT Sonhadi pada Jawa Pos tadi malam (18/05).

JAT adalah organisasi yang didirikan oleh Abu Bakar Baasyir yang kini ditahan Polri dengan sangkaan pasal terorisme terkait I'dad di Aceh yang digerebeg Densus. "Kami hadir sebagai sesama muslim. Itu disyariatkan, bahwa takziah dan menghantarkan jenazah itu hukumnya fardlu kifayah," kata Sonhadi.

Ustad yang pernah ditahan karena diduga menyembunyikan Noordin M Top itu tak khawatir JAT dituding sebagai ormas pro teroris. "Itu tudingan yang dipaksakan. Lagipula apa buktinya akh (saudara) Sigit adalah teroris - Tidak ada buktinya," katanya.

Penembakan brutal terhadap Sigit dan Hendro, menurut Sonhadi, menunjukkan kesewenang-wenangan Densus 88. "Perlu ada aturan yang tegas dalam undang-undang agar aksi-aksi ekstrajudisial crime seperti ini tidak berlanjut," katanya.

Warga kampung Sigit di Serengan juga sudah menerima Sigit untuk dimakamkan di lokasi setempat. Menurut Sonhadi, anggota JAT yang datang murni atas solidaritas sesama muslim. "Kita datang sebagai saudara se iman," katanya. Di Mabes Polri, Kepala Bagian Penerangan Umum Kombes Boy Rafli Amar mempersilahkan pemakaman itu dilakukan dan dihadiri oleh siapa saja. "Kami tidak bisa membatasi," kata Boy.

Apakah itu bukan aksi pro terorisme? Menurut perwira mawar tiga di pundak itu, aturan soal itu tidak tegas dan tidak ada. "Misalnya, acara doa untuk Osama bin Laden, kami juga tidak bisa melarang. Itu hak masyarakat," katanya. Yang jelas, sambungnya, Densus 88 sudah melakukan prosedur yang benar dalam operasi itu. "Tidak ada salah tembak," kata mantan Kanit Negosiasi Densus 88 Polri ini.

Bagaimana dengan Nur Iman? Menurut Boy, peluru yang menewaskan pedagang angkringan warga Sukoharjo itu berasal dari tembakan yang membabi buta. "Kami sangat yakin itu akibat tembakan membabi buta," ujar Boy. Polisi, kata Boy, juga prihatin dengan jatuhnya korban dari masyarakat. "Tentu itu di luar keinginan petugas kami." "Kami mohon maaf terhadap pihak keluarga," ujarnya.

Meski demikian, Boy belum dapat menjelaskan asal peluru yang menewaskan Nur Iman. Apakah berasal dari senjata aparat Densus 88 ataukah dari dua terduga teroris, Sigit Qurdowi dan Hendro. Hasil reka ulang aksi baku tembak itu menunjukkan posisi jatuhnya Nur Iman berada 65-75 meter dari dua terduga teroris.

Boy juga menjelaskan adanya serangkaian penangkapan yang dilakukan Densus 88 setelah kematian Sigit dan hendro. "Baru satu yang bisa dirilis. Inisialnya JM," katanya. Ia diciduk polisi di Jalan Adi Sumarno, Kabupaten Karanganyar. "JM merupakan orang yang menerima senjata dari Musholah dan mendistribusikannya kepada Hendro, ajudan Sigit," kata Boy.

Kombes Boy menjelaskan, penangkapan JM merupakan hasil pengembangan atas penangkapan F di Depok beberapa waktu lalu. "Semua ini berawal dari Depok. Dari dia senjata didistribusikan ke Cirebon, Boyolali dan Slawi," katanya.

Secara terpisah, sumber Jawa Pos menjelaskan hari ini, berbarengan dengan pemakaman Sigit, Densus 88 akan mengadakan acara besar di Cirebon. "Akan dipimpin oleh Brigjen Petrus Golose," katanya. Apa acara itu? menurut perwira muda ini, media dipersilahkan datang. "Langsung saja ke Mapolres Cirebon," katanya.

Dia membantah acara itu untuk mengaburkan pemberitaan agar pemakaman Sigit tidak diliput media. "Memangnya polisi bisa mengatur media? Silahkan saja mau liput yang mana," katanya lantas tertawa. (pz/japos)



Read more...

Keagungan Osama bin Laden dalam Puisi Anis Matta

JAKARTA (voa-islam.com) – Meski dipropagandakan Amerika Serikat sebagai teroris dunia yang sangat keji, namun nama Osama bin Laden sebagai mujahid Islam melekat di hati umat Islam Indonesia. Salah satu tokoh pengagum perjuangan Osama bin Laden itu adalah Anis Matta Lc.

Bagi ustadz dan politikus yang sekarang menjabat Sekjen DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, Osama bin Laden adalah teladan mujahid yang gagah berani melawan tirani bangsa-bangsa adidaya. Keberaniannya melawan kesewenang-wenangan AS menginspirasi para aktivis di seluruh penjuru dunia untuk memberontak terhadap kesewenang-wenangan bangsa adidaya yang arogan.

Pujian Anis Matta terhadap sosok Syaikh Usamah bin Ladin itu dituangkan dalam dua puisi berjudul "Surat untuk Osama" dan "Jawaban Osama" yang digubahnya pada tahun 2001. Dalam bentuk imajiner, Anis Mata melakukan koresponden perjuangan secara tertulis dengan Osama bin Laden.

Puisi kondang tahun 2001 ini pernah dibacakan oleh penulisnya dalam acara Konser Amal "Indahnya Kebersamaan" dalam rangka Milad ke-11 Daarut Tauhid di Plenary Hall JHCC (Jakarta Hilton Convention Center), Jumat (12/10/2001) yang dihadiri sekitar 7000 hadirin.

Dari konser amal yang dibuka oleh KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) itu, terkumpul dana perjuangan yang disalurkan ke Afghanistan.

Inilah puisi 'imajiner' Anis Matta tentang Osama bin Laden:



"Surat Untuk Osama"

Osama,
Kamu tidak pernah bilang padaku
Kalau kamu mau meledakkan WTC dan Pentagon
Bush juga tidak punya bukti sampai sekarang
Jadi aku memilih percaya
Pada cinta yang terpancar
Di balik keteduhan matamu
Pada semangat pembelaan yang tersimpan
Di balik lebat janggutmu.

Osama,
Kamulah yang mengajar
Bangsa-bangsa yang bisu untuk bisa bicara
Maka mereka berteriak.

Kamulah yang menanam bibit-bibit keberanian,
Di ladang jiwa orang-orang penakut
Maka mereka melawan.

Kamulah yang menebar nikmat kemerdekaan,
Di renung kalbu orang-orang tertindas
Maka mereka berjuang.

Kamulah yang mengobarkan harapan di langit
Hati orang-orang terjaga
Maka mereka memberontak.

Osama...
Kamulah yang mengunci mulut bangsa-bangsa adidaya,
Supaya mereka terdiam
Maka mereka hanya bisa mengamuk.

Kamulah yang meruntuhkan keangkuhan
Dari jidat bangsa-bangsa arogan
Maka mereka terbungkam.

Kamulah yang merampas rasa aman
Dari jiwa bangsa-bangsa tirani
Maka mereka tak pernah bisa tidur nyenyak.

Kamulah yang merenggut selera hidup
Dari langit hati bangsa-bangsa makmur itu
Maka mereka tak lagi menikmati hidup.

Osama oh Osama... Osama oh Osama...
Mari kita nyanyikan lagu kemenangan
Bersama nurani anak-anak manusia
Yang telah menemukan kehidupannya.

Osama oh Osama... Osama oh Osama...
Mari kita senandungkan lagu keabadian
Bersama nurani anak-anak manusia
Yang merindukan taman surga.


"Jawaban Osama"

Saudaraku,
Surat ini sudah kuterima
Aku baik-baik saja di sini
Aku masih minum teh di pagi hari
Dan menikmati sunset di sore hari
Aku juga masih mengendalikan bisnis
Dan mengontrol jaringan Al-Qaidah
Dari balik gua-gua Afghanistan.

Tenanglah saudaraku,
Karena jadwal kematianku
Tidak ditulis di Pentagon atau Gedung Putih.

Saudaraku,
Aku menonton aksi-aksi kalian di TV Al-Jazirah
Aku senang kalian mulai berani berbicara
Aku suka kalian sudah bisa bikin Bush marah-marah
Aku gembira kalian sudah bisa bilang tidak
Aku bahagia kalian mulai belajar jadi singa
Aku terharu kalian miskin-miskin tapi mau nyumbang...
Aku terheran-heran kalian kecil-kecil
Tapi mau jihad ke Afghanistan
Aku pikir kalian ini anak-anak ajaib.

Saudaraku aku mau buka rahasia sama kamu
Tapi kamu jangan bilang siapa-siapa.

Kamu tahu nggak,
Kenapa orang-orang Taliban sayang sama aku
Kata mereka ternyata karena aku lucu
Bocah-bocah Afghan juga senang padaku
Kata mereka karena aku bawa mainan
Pesawat-pesawat Amerika untuk mereka
Para pemulung Afghanistan juga suka padaku
Kata mereka karena roda-roda lama mereka itu
Bisa jadi besi tua yang laris.

Orang-orang Amerika itu terlalu serius
Padahal kita cuma sedang bermain di halaman surga.

Saudaraku,
Kalau nanti Allah memilihku jadi syahid
Utusanku akan datang menemuimu
Membawa sebuah pundi kecil
Itulah darahku,
Siramlah taman jihad di Ambon, di Ternate dan Poso
Tapi kalau aku bisa mengubur keangkuhan Amerika di sini
Aku akan datang ke Indonesia
Kamu tahu apa yang akan aku lakukan
Aku hanya mau investasi di negerimu.

[taz]



Read more...

Dokumentasi Ghurabba