Hidayatullah.com--Hizb An Nur, partai yang didirikan oleh beberapa tokoh muda “Dakwah Salafiyah” mengumumkan programnya lebih awal dibanding partai serupa di Mesir, demikian lansiran onislam.net.

Adil Abdul Ghaffar, selaku wakil dari para pendiri partai menyebutkan bahwa partainya berpegang kepada asas syariat Islam, dan menjamin kebabasan agama para penganut Qibthi (Kristen Koptik), dan memberikan hak kepada mereka untuk berhukum dengang agama mereka. Ia juga menyeru untuk membangun negara modern, dan menolak model negara agama.

Dr. Imad Jad, pakar politik Mesir menanggapi, sesuai dengan apa yang dilansir alarabiya.net (1/6), ”Yang dimaksud Salafiyun dengan hal ini adalah mendirikan negara sipil yang merujuk kepada agama, hingga seluruh undang-undangnya sesuai dengan syari’at Islam. Hal ini tidak berbeda dengan apa yang dikerjakan Al Ikhwan Al Muslimun sebelumnya.”

Penulis Muslim Mesir, Jamal Sulthan menilai bahwa apa yang terjadi pada Salafy Mesir adalah perkembangan dalam pemikiran perpolitikan. Dan ia menilai bahwa kelompok ini bakal meberikan kejutan,”Kelompok Salafy bisa memberikan kejutan-kejutan bagi masyarakat di masa depan dalam hal berkoalisi dengan sebagian kekuatan politik yang bukan dari Islam untuk melawan kedzaliman dan menjaga kebebasan.”

Program partai ini telah dibukukan setebal 43 halaman, yang di dalamnya ada beberapa program yang menyangkut ekonomi, politik, keamanan, pendidikan dan lainnya.*
You can leave a response, or trackback from your own site.

Dokumentasi Ghurabba