Hidayatullah..com--Seorang siswi sekolah menengah Adana, Turki, dilarang menerima penghargaan lomba membuat puisi secara terbuka karena ia mengenakan kerudung.

Saziyenur Erdogan pemenang pertama lomba menulis puisi Pekan Polisi dihubungi oleh Departemen Kepolisian Adana bahwa ia akan menerima hadiah setelah membacakan puisinya. Namun ternyata ia tidak dipanggil ke atas pentas untuk menerima hadiah tersebut. Hadiah diserahkan setelah acara usai dan penonton meninggalkan Taman Ataturk Adana tempat acara tersebut digelar.

Kejadian tersebut tentu sangat menyakitkan hati gadis itu dan ibunya.

Lebih ironis lagi, dua puluh tahun silam ibunya, Serpil Erdogan, pernah dikeluarkan dari perguruan tinggi tempatnya menuntut ilmu dengan alasan yang sama, yaitu kerudung.

"Sangat mengkhawatirkan melihat tidak ada yang berubah sejak saat itu," ujar Serpil Erdogan (20/4).

Saziyenur menceritakan, awalnya semua berjalan normal ketika itu. Saat pidato-pidato disampaikan, para peserta lomba bersiap untuk naik ke panggung. Namun kemudian ia diminta untuk memanggil ibunya.

Kepala Polisi Adana Salih Kesmez diberitahu bahwa pemenang pertamanya mengenakan kerudung, dan seketika itu juga ia memerintahkan anak buahnya melarang Saziyenur naik ke panggung.

Saziyenur digiring menjauhi tempat acara. Pada saat yang sama, panitia menyerahkan hadiah kepada pemenang kedua dan ketiga di atas panggung.

Setelah acara usai barulah seorang petugas polisi menyerahkan hadiah kepada Saziyenur.

"Kami sangat bahagia ketika putri kami memenangi hadiah pertama lomba itu, tapi kami sedih dengan perlakuan yang kami terima," kata ibu Saziyenur.*
Sumber : wb
Red: Dija


You can leave a response, or trackback from your own site.

Dokumentasi Ghurabba