REPUBLIKA.CO.ID, KABUL - Permintaan maas NATO dan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama atas meninggalnya sembilan warga sipil di Afghanistan ditanggapi dingin Presiden Afganistan Hamid Karzai. Ia mengatakan permintaan maaf bagi sembilan anak korban serangan udara NATO tidak lah cukup.

Hal itu disampaikan dia saat merespon permintaan maaf dari komandan NATO Jendral David Petraeus dan Barack Obama. "Atas nama rakyat Afganistan, saya menuntut agar pembunuhan warga sipil dihentikan." tuturnya dalam pertemuan kabinet yang dihadiri oleh komandan NATO, Petraeus, Ahad (6/3).

Pada Selasa (1/3) kemarin sembilan anak tewas saat mereka mengumpulkan kayu di propinsi Kunar. Pilot pesawat Amerika mengira mereka para pemberontak dan melancarkan tembakan dari udara.

Sementara itu, demo yang diikuti oleh 500 orang digelar di ibukota Kabul bagi sembilan anak tersebut. Korban warga sipil merupakan masalah yang sensitif di Afganistan. Kematian warga sipil telah menjadi sumber ketegangan antara pihaknya dan pihak AS serta NATO.



You can leave a response, or trackback from your own site.

Dokumentasi Ghurabba