Dr. Muhammad Adl, presiden komunitas Arab-Turki untuk Kebudayaan, Ilmu Pengetahun dan Seni (TASCA), dalam pernyataannya mengatakan bahwa lembaganya akan berupaya agar bahasa Arab diadopsi sebagai bahasa resmi di Turki dalam waktu 10 tahun mendatang.

Pernyataan tersebut disampaikan Adl selama simposium yang diselenggarakan oleh Majelis Dunia Psikiatri Islam di Kairo.

"TASCA yang merupakan salah satu lembaga dari komunitas masyarakat di Ankara, sedang mencari cara bagaiman bahasa Arab bisa menjadi bahasa nasional Turki, namun kami tidak melayani untuk kepentingan politik namun lebih kepada kepentingan komunitas ilmiah dan kebudayaan untuk mendiskusikan hal tersebut," tegas Adl dalam pernyataannya.

Adl seperti dilaporkan situs OnIslam mengatakan: "Saya seorang warga negara Turki selalu mengatakan kepada warga Turki bahwa mengadopsi bahasa Arab sebagai bahasa nasional bukan berarti menjadi pelayan orang Arab, tetapi justru melayani Turki sendiri, karena dengan bahasa Arab bangsa Turki akan memainkan peran regionalnya di kawasan tersebut dan memotong jarak yang lebar antara mereka dan orang-orang Arab serta dapat menguntungkan secara ekonomi dan politik."

Menambahkan, Adl berkata: "Anda harus menyadari bahwa bahasa Arab bukan bahasa asing di Turki, dan bukan bahasa minoritas dari sisa-sisa Kekhalifahan Utsmani, tetapi adalah bahasa resmi agama negara, karena merupakan bahasa ketiga dalam hal jumlah penutur di Turki setelah bahasa Turki dan Kurdi."(fq/imo)


You can leave a response, or trackback from your own site.

Dokumentasi Ghurabba